Hartford, 28 Juli 2022. Penduduk dan pendatang (diaspora) yang sudah bermukim sebagai pekerja, mahasiswa, pebisnis, atau turis yang kini tour di Amerika sedang menikmati musim panas (summer). Mahasiswa, seperti saya menunggu pembukaan kuliah di awal September, Semester Fall 2022.
Sebagai mahasiswa yang sudah setahun bermukim di kota Hartford, Connecticut, dua jam naik mobil atau kereta api dari kota New York, saya mengisi waktu dengan belajar bahasa Inggris, menyiapkan materi kuliah, menerjemahkan buku-buku, menulis artikel, dan kadang menulis berita ringan untuk teman-teman di Indonesia, terutama dalam rangka siar budaya, terutama budaya Sulawesi Selatan.
Dan informasi ringan yang bisa membantu calon mahasiswa atau pelancong yang bermimpi menginjakkan kakinya ke negeri Uncle Sam dengan bermodal ekonomis atau istilah kerennya, “backpacker.”
Pesta Menanti
Saya dapat berbagi dua bentuk informasi menarik, sebelum tahun baru 2023, yang bisa dicatat bagi calon turis ke Amerika.
Pertama, berkaitan dengan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI). Saya membaca agenda teman-teman komunitas diaspora Indonesia, terutama di state New York, Connecticut, dan Massachusetts, sepakat untuk merayakan HUT RI ke-78 pada hari Sabtu, 20 Agustus 2022.
Satu dugaan saya karena hari itu adalah hari libur. Di New York, misalnya teman-teman mau gelar festival di Pelabuhan Brooklyn, salah satu pelabuhan besar di Amerika. Teman-teman di Connecticut sudah mengedarkan undangan kumpul di Gedung Veteran Amerika untuk berbaris, menyanyi, dan makan bersama ala “potluck,” dimana setiap orang diharapkan membawa makanan “menu Indonesia” untuk dimakan bersama atau sharing antara satu dengan lainnya.
Tradisi ini sering dilaksanakan, seperti halal bi halal seminggu setelah Idul Fitri kemarin. Kebetulan saya dan keluarga sudah ikut berpartisipasi.
Sementara pihak Konsulat Jenderal RI (KJRI) mengagendakan menggelar festival budaya di halaman Gedung KJRI New York, 22 September 2022, dan memberikan kesempatan untuk tim kesenian dari Indonesia.
Bentuk informasi kedua meliputi empat tradisi pesta orang Amerika yang bagus disaksikan:
1. perayaan Halloween pada tanggal 31 Oktober, suatu perayaan yang melibatkan anak-anak untuk berbagi makanan ringan, permen, dan kostum Halloween yang unik dan berkarakter baju-baju berwarna-warni.
Sebagian halaman depan rumah penduduk asli dipasang patung-patung tengkorak dan labu kuning. Malam Halloween diyakini sebagai malam dimana roh nenek moyang orang Amerika dapat berkomunikasi dengan anak-cucu mereka yang masih hidup. Tradisi ini diambil dari budaya Celtic oleh orang Amerika, terutama untuk menghibur anak-anak. Anak saya sungguh menikmati tanggal 31 Oktober 2021 lalu;
2. perayaan Thanksgiving, dimana setiap keluarga, ayah-ibu berkumpul dengan keluarganya yang selama ini berpisah karena berbeda state atau kota karena tuntutan profesi dan pekerjaan atau karena anak-anak mereka sudah mandiri. Mereka berkumpul sebagai rasa syukur pada Tuhan setelah setahun berpisah. Ini mirip tradisi mudik Lebaran Idul Fitri di Indonesia.
Tradisi ini adalah asli budaya Amerika. Penjelasan lain tentang Thanksgiving disebutkan, sebagai ungkapan rasa syukur penduduk Amerika bisa meraih kemerdekaan 4 Juli; petani atau pekebun Amerika bisa panen melimpah; dan perang saudara (civil war) antara satu state dengan state lain bisa diakhiri di era Presiden Abraham Lincoln;
3. pesta ketiga perayaan Natal, 25 Desember. Ini adalah pesta paling ramai. Sebulan sebelumnya sudah ramai, misalnya di depan rumah penduduk dipasang patung Sinterklas dengan hiasan lampu warna-warni; dan (iv) pesta menyambut tahun baru 2023, di mana sebagian besar penduduk tumpah ke jalan raya, berkumpul, bergembira, sambil membunyikan terompet. Akhir tahun lalu, 31 Desember 2021, saya dan keluarga menyaksikan malam pergantian tahun di dekat kawasan Times Square, New York, kendati masih masa pandemik.
Kami memakai masker dan menyaksikan manusia berkumpul begitu banyak menyanyi dan menari di bawah sinaran lampu-lampu modern. Kesan saya, tiga dari pesta atau perayaan besar itu memiliki jarak sekitar satu bulanan, dari Hallowen, 31 Oktober; Thanksgiving, 24 November; dan Hari Natal, 25 Desember.
Urus Visa Sekarang
Bagi calon turis atau pelancong yang sudah lama ingin ke Amerika, silakan segera cek masa berlaku paspor anda dan buka website Kedutaan Amerika, terutama di Jakarta. Anda tentu bisa mengurus Visa dengan dua cara, mandiri atau berkelompok, atau memakai jasa biro travel yang kini mulai menjual dan melayani jasa pengurusan visa keluar negeri, termasuk ke Amerika.
Satu hal dari kawan saya yang sudah lama di Amerika dan memiliki perusahaan biro travel dari Indonesia ke Amerika, kini jadwal antrian wawancara, sebagai salah satu syarat utama di Kedubes Amerika lagi padat.
Itu dipahami, banyak turis asal Indonesia kembali bergeliat ingin tour keluar negeri setelah masa pandemik melandai dan setelah ada kebijakan baru dari Pemerintah Joe Biden yang membuka pintu bagi turis atau imigran.
Sebelumnya, di era Presiden Donald Trump beredar kabar beberapa negara yang mayoritas Muslim, mungkin termasuk Indonesia dibatasi atau diperketat pengurusan visa mereka masuk ke Amerika.
Karena itu, saya berharap teman-teman calon turis, mahasiswa, pebisnis atau peneliti Indonesia yang ingin kembali berkunjung atau baru pertama kali ingin meraih impiannya menginjak di negeri Joe Biden agar segera bergegas mengurus paspor dan visa di Kedutaan Amerika di Jakarta. Semoga impian anda terwujud, proses visanya lancar, dan dapat menikmati minimal salah satu dari beberapa pesta atau perayaan yang saya sebutkan di atas.
Oleh : M. Saleh Mude (Mahasiswa Harvard International University)